Pandangan Syaikh Al-Buthi Terhadap Syaikh Al-Albani
Syaikh Muhammad Said Ramadhan Al-Buthi rahimahullah pernah ditanya:
السلام عليكم شيخنا الجليل حفظك الله ورعاك ووفقك للخير قرأت على مواقع الانترنت عن موقف بينكم وبين الشيخ الالباني بأنك قلت عنه منافق وهو رد بسؤال الله بان يطيل بعمرك ويظهر نفاقك شيخي الجليل والله ماعلمت عنكم الا كل خير واني متابع لكم بكل كلمة وكل خطوة وبالاخص في هذه المحنة ولم أرد على من نشر ومن كتب بهذا الخصوص لأني أؤمن بأن الله يدافع عن الذين آمنوا لكني يا شيخي اريد منك كلمات طيبات تشرح لنا عن هذا وان تدعوا لنا يرحمك الله يالخير والعافية
"Assalamu'alaikum wahai guru kami yang mulia -semoga Allah senantiasa menjaga anda dan membimbing anda kepada kebaikan. Saya telah membaca di beberapa situs internet tentang peristiwa yang terjadi antara anda dengan Syaikh Al-Albani bahwa anda mengatakan bahwa ia seorang munafik, lalu ia berdoa agar Allah memanjangkan usia anda supaya menyingkap kemunafikan anda sendiri.
Guru kami yang mulia, demi Allah kami tidak mengetahui dari anda kecuali hanya kebaikan dan saya mengikuti anda dalam setiap kata dan langkah, khususnya saat terjadi krisis ini. Dan saya tidak ingin membantah orang yang menulis dan menyebarkan masalah ini karena saya yakin bahwa Allah pasti akan membela orang-orang yang beriman. Akan tetapi, wahai guru, saya menginginkan dari anda sebuah penjelasan yang dapat menjadikan hati kami tenang tentang isu ini. Kami mengharap anda mendoakan kami dengan kebaikan dan kesehatan."
Jawaban dari Al-Allamah Al-Buthi rahimahullah:
الشيخ الألباني من العلماء الذين كنت أجلهم في حياتهم وأدعوا لهم بعد مماتهم، ولم يكن بيني وبينه إلا ما يكون بين العلماء من الحوار والنقاش لكشف الحق وتمييزه من الباطل.
والحوار الذي بيني وبينه مسجل، والسجل يبرأ إلى الله من هذه الأكاذيب
وعندما زارتني مطلقة الشيخ الألباني رحمه الله أرادت أن تتحدث عن بعض ما تراه عيوباً أو مثالب له فمنعتها عن ذلك ولم أسمح لها أن تذكر شيئاً عن مثالبه أمامي.
"Syaikh Al-Albani termasuk ulama yang saya hormati saat mereka masih hidup dan saya doakan kebaikan saat mereka telah wafat. Yang terjadi antara saya dengan beliau tidak lain hanyalah sebagaimana yang terjadi antar-ulama, berupa diskusi dan debat untuk menyingkap kebenaran (haq) serta memisahkannya dari yang salah (batil). Diskusi yang terjadi antara saya dengan beliau terekam dan rekaman itu menjadi saksi ketidakbenaran tuduhan-tuduhan itu.
Ketika salah satu mantan istri beliau (yang telah dicerai) mendatangi saya karena ingin menceritakan hal-hal yang ia anggap aib dan cela pada beliau, saya tidak mengizinkannya menyebutkan satu pun cela tersebut di hadapan saya."
Sumber: Fatwa Klarifikasi Terhadap Tuduhan
Nomor fatwa: 35328
Tanggal: 13/09/2012
Dimuat dalam situs: http://naseemalsham.com/ar/Pages.php?page=readFatwa&pg_id=35328
Apa benar
ردحذف