Fatwa Imam Syaukani tentang Tahlilan dan Yasinan
Syaikh Muhammad bin Ali bin
Muhammad bin Abdillah Asy-Syaukani (1173-1250 H / 1760-1834 M) adalah seorang mujtahid
dan termasuk ulama besar Yaman, berasal dari daerah Shan'a, pakar fikih, hadits,
tafsir dan ushul. Karangan beliau mencapai 114 buah. Beliau termasuk ulama yang
anti taklid dan menyeru pada ijtihad. Kendati seperti itu beliau memberi fatwa
yang menjawab tradisi sosial seperti yang terjadi di Indonesia yakni Tahlilan,
baik rangkaian berkumpulnya, ngaji Yasin bersama, menghadiahkan kepada orang
yang wafat, dan sebagainya. Berikut kutipan lengkapnya:
Pertanyaan Ke-5
Intinya adalah pertanyan tentang
tradisi yang berlaku di sebagian negara dengan berkumpul di masjid untuk
membaca al-Quran dan dihadiahkan kepada orang-orang yang telah meninggal,
begitu pula perkumpulan di rumah-rumah, maupun perkumpulan lainnya yang tidak
ada dalam syariah, apakah perkumpulan semacam itu boleh atau tidak?
Beliau menjawab:
“Tidak diragukan lagi apabila
perkumpulan tersebut tidak mengandung maksiat dan kemungkaran, hukumnya adalah
boleh. Sebab pada dasarnya perkumpulannya sendiri tidak diharamkan, apalagi
dilakukan untuk ibadah seperti membaca al-Quran dan sebagainya. Dan tidaklah
dilarang menjadikan bacaan al-Quran itu untuk orang yang meninggal. Sebab
membaca al-Quran secara berjamaah ada dasarnya seperti dalam hadis: Bacalah
Yasin pada orang-orang yang meninggal. Ini adalah hadis hasan. Dan tidak ada
bedanya antara membaca Yasin berjamaah di depan mayit atau di kuburannya, membaca
seluruh al-Quran atau sebagiannya, untuk mayit di masjid atau di rumahnya."
Beliau mengakhiri fatwanya dengan
ucapan beliau:
"Barangsiapa menganggap
bahwa perkumpulan yang terbebas dari perbuatan haram adalah bid'ah, maka
sungguh ia telah keliru. Sesungguhnya bid'ah adalah sesuatu yang diada-adakan
dalam masalah agama dan ini tidak termasuk di dalamnya." (Ar-Rasail
al-Salafiyah, Syaikh Ali bin Muhammad Asy-Syaukani hal 83-85)
hanya sekedar bertanya, bagaimana dengan para sahabat rosul,apakah mereka melakukan tahlilan dan yasinan?mengapa dinegara2 islam luar sana tidak mengadakan tahlilan dan yasinan?apa islam kita dengan islam mereka berbeda?
ReplyDeletesaya hanya penasaran.